Kalau melihat kehidupan kampus, pasti tidak pernah lepas dari yang namanya tugas kuliah, ujian akhir, pelatihan, dan kuis-kuis yang diberikan dosen. Satu lagi yang gak pernah lepas dari kehidupan mahasiswa, adalah hiruk pikuk kesibukan kepanitiaan suatu event. Sebagai insan muda yang aktif dan memiliki semangat, mahasiswa terpacu untuk berkontribusi lewat tenaga dan pikiran dalam menyelenggarakan suatu event. Ya, semua itu dilakukan karena memiliki manfaat tersendiri bagi masing-masing individu dan bentuk dedikasi mereka untuk lembaga.
Kalau melihat lingkup yang lebih konseptual, mahasiswa sebenarnya harus paham akan arti dari setiap nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, adalah tiga komponen yang menjadi pedoman civitas akademika dalam bergerak. Tentu saja, jika dikaitkan dengan suatu kegiatan mahasiswa secara umum saat ini, tidak semua poin dipenuhi sebagai suatu kewajiban. Bahkan, salah satu nilai hanya dilihat sebagai prasyarat kelulusan tanpa memperhatikan esensi di setiap nilai tersebut. Ketiga nilai tersebut sebenarnya berkaitan satu sama lain dimana pendidikan adalah motor bagi nilai-nilai yang lain. Mahasiswa harus sadar, untuk apa mereka dididik, apa yang akan diteliti, hingga bentuk pengabdian apa yang bisa diberikan.
Satu poin yang ditekankan, mahasiswa adalah pemberi solusi. Mahasiswa melihat masalah dari cakupan perspektif yang luas dan obyektif. Mahasiswa seharusnya bukan lagi anak sekolah yang selalu diingatkan orangtua untuk bangun pagi, tetapi pribadi yang bisa mengatur waktunya dengan baik. Masalah yang terjadi ketika belajar dan mengalami dinamika perkuliahan tentunya lebih berat untuk diselesaikan dengan tangan sendiri. Mahasiswa punya segala akal dan niat untuk bekerjasama satu sama lain, toh akhirnya yang diharapkan adalah membangun bangsa bersama-sama. Maka dari itu, munculah organisasi mahasiswa, yang mewadahi Mahasiswa dalam berkumpul bersama dengan berbagai kegiatan yang menjawab masalah dan dapat memberikan solusi serta inovasi. Semuanya tentu tidak dapat dilakukan sekaligus, perlu adanya skala prioritas dimana dengan kesederhanaan, Mahasiswa dpat menentukan yang mana harus didahulukan dan yang mana prioritas selanjutnya. Buatlah dengan secarik kertas mimpi dan cita-cita yang akan diraih untuk bangsa. Yang terpenting, tempel kertas itu di tembok dekat meja belajarmu, semoga selalu menginspirasi!
ditulis oleh: Putu Yunartha P.P.