Desa Binaan merupakan salah satu program kerja Departemen Sosial Kemasyarakatan BEM FEB UGM. Program ini diselenggarakan sebagai wujud kepedulian terhadap dominasi warga miskin di desa tertinggal. Selama ini BEM FEB UGM berusaha mengembangkan desa binaan melalui aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Desa Binaan 2012 dilaksanakan di Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Desa ini terletak 41 km ke arah timur dari pusat kota Yogyakarta dan berbatasan dengan Kabupaten Klaten. Desa Tancep telah menjadi sasaran kegiatan kami sejak kepengurusan BEM FEB UGM tahun 2009. Pada Desa Binaan 2012, kami mempersempit sasaran kami pada salah satu dusun, yaitu Dusun Sendangrejo.
BEM FEB UGM 2012 berusaha membantu TK Aisyah Bustanul Atfal (ABA) dengan melanjutkan pembangunan dapur agar TK ABA dapat memperoleh akreditasi. Pembangunan dapur sempat tersendat dan belum berjalan maksimal pada kepengurusan sebelumnya dikarenakan terbatasnya waktu dan biaya. Oleh karena itu, kami memutuskan menyelesaikan apa yang dilaksanakan pada kepengurusan yang lalu, sebelum menyasar pada kegiatan dibidang lain.
Dalam proses koordinasi dengan pihak TK, kami mendapati bahwa penyempurnaan dapur TK dirasa akan kurang bermanfaat. Menurut ketua komite TK Aisyah Bustanul Atfal (ABA), Tancep, diwaktu yang akan datang terdapat wacana untuk melakukan perubahan tata letak dibagian halaman belakang TK, sehingga meskipun kami bermaksud menyempurnakan dapur, dapur tersebut akan
dibongkar kembali.
Akhirnya, kami beserta guru dan ketua komite TK menganggap bahwa membangun pagar bata permanen di belakang TK akan lebih mendatangkan manfaat. Pertimbangan pembangunan pagar bata juga muncul karena terdapat tanah anjlok setinggi kurang lebih 2,5 m dibelakang TK dan tidak dibatasi dengan pagar, sehingga sangat berbahaya bagi anak-anak.
Setelah disepakati bahwa pembangunan pagar menjadi kegiatan periode 2012, kami segera berkoordinasi dengan perwakilan guru TK terkait teknis pelaksanaan pembangunan dan kegiatan kami terkait dengan desa binaan. Ibu Suyanti, salah satu penggerak PKK dan guru TK ABA, menjadi penghubung kami dengan pihak-pihak terkait di Desa Tancep berkenaan dengan pembangunan infrastruktur TK dan program desa binaan yang dilaksanakan selama ini.
Selama pembangunan berlangsung, fungsi monitoring pembangunan dilakukan dengan koordinasi bersama dengan Ibu Suyanti dan Ketua Komite TK. Beberapa kali perwakilan dari BEM FEBU UGM datang untuk meninjau perkembangan pembangunan. Kendala yang kami hadapi saat pembangunan berlangsung adalah cuaca. Hujan yang mengguyur daerah Gunung Kidul mengakibatkan proses
pembangunan sempat tertunda.
Di akhir program, kami melaksanakan prosesi penutupan Program Desa Binaan 2012 berupa simbolisasi penyerahan bantuan dari BEM FEB UGM kepada TK Aisyah Bustanul Atfal, Tancep pada 11 November 2012. Acara tersebut dihadiri oleh BEM FEB UGM, guru dan murid-murid TK. Dalam acara penutupan, kami juga mengadakan lomba dan permainan untuk murid-murid.
Program Desa Binaan merupakan salah satu wujud kepedulian dan penyeimbang dalam kehidupan kita.
Bukan hanya kehidupan sebagai mahasiswa tetapi sebagai masyarakat modern yang mampu beradaptasi dengan euforia modernisme. Masyarakat modern yang juga mampu menggunakan kemampuannya guna memudarkan ketertinggalan disekitarnya.
Teks: Dian Andari, Staf Sosial Kemasyarakatan 2013